SINDROM PUTRI TIDUR!

 SINDROM PUTRI TIDUR!


INSPIRASITIME - Terbiasanya putri tidur selalu dikaitkan dengan sebuah dongeng. Namun pada kenyataannya didunia ini ada sindrom putri tidur atau yang biasa disebut dengan sindrom Kleine-Kelvin. Wah penyakit apa itu ya? Pada riwayatnya sindrom kleine-kelvin (Sindrom KLS) biasa disebut dengan putri tidur yang merupakan penyakit syaraf dikenal sangat langka. Personal yang mengidap sindrom ini tidak dapat mengontrol rasa kantuk. Buruknya personal yang mengidap sindrom ini dapat tidur selama berjam-jam, dan berhari-hari bahkan berbulan-bulan.


Tergantung dari kumatnya penyakit ini, pertama kalinya sindrom ini diberikan nama dan dilaporkan secara ilmiah oleh Willi Kleine dan Max Levin ditahun 1925. Penemu sindrom ini bernama Prancis Pierre Edme Chauvot de Beauchemoda ditahun 1786. Para pengidap sindrom KLS ini hanya akan bangun saat mereka makan atau ke kamar mandi. Mereka akan amat sulit untuk bangun dan selalu mengeluh dirinya merasa capai serta letih.


Ketika sang pengidap terbangun dapat kehilangan memori ingatannya selama tidur dan ini bergantung pada berapa lama ia tertidur. Selain memorinya yang mudah hilang, sang pengidap juga amat sensitif terhadap cahaya dan suara. Sudah dilakukan riset oleh beberapa penelitian yang dilakukan di negara Amerika Serikat, penyebab sindrom KLS ini berasal dari mutasi gen atau DNA yang terdapat dari orang tua anda. Akan tetapi belum ditemukan penyebab yang pasti terhadap penyakit ini.


Penyakit ini rata-rata lebih menyerang pada jenis kelamin laki-laki dibanding dengan perempuan dan terjadi pada rentang umur sekitar 10-20 tahun. Disamping itulah, ada pengaruh pada faktor ras juga. Biasanya ras kaukasia yang cenderung mengidap sindrom ini.


Gejala awalnya sang pengidap cenderung menjadi pendiam, dan berketerusan mengeluh tentang kepalanya yang terasa berat atau merasakan tidak enak badan. Lalu penderitanya dapat terus tertidur. Episode pertama mereka dapat menolak untuk meninggalkan tempat tidur selama kurun waktu 25 hari. Oleh dikarenakan jarang untuk mendapatkan rangsangan, pengidap dapat kehilangan sensoris atau kepekaan terhadap suara serta cahaya. Wajah sang pengidap juga terlihat tanpa ekspresi, kaku juga mudah marah. Gejala ini akan kerap kali muncul serta kambuh diselingi dengan tidur dengan yang lebih lama.


Didalam episode tidur yang panjang, penderita kadang juga disertai oleh mimpi yang amat menakutkan. Ini membuat sang pengidap dapat merasakan kebingungan saat dia terbangun. Juga karena terlalu lama tertidur, mereka dapat menganggap mimpi mereka adalah kenyataan. Dan kenyataan dianggap sebagai halusinasi.


Sayangnya sindrom ini tak dapat disembuhkan. Hanya terdapat terapi yang bisa meningkatkan kualitas hidup sang pengidap. Secara ilmiah  mereka hanya mendapatkan terapi obat-obat stimulan agar sang penderita dapat terjaga. Saat meranjak dewasa, sindrom ini dapat disembuhkan secara pelan.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.