Menikah Itu Gak Perlu Cepat-cepat, Ini 9 Alasannya
INSPIRASI TIME - Sudah berapa kondangan yang kamu hadiri?
Berapa gaun bridesmaid yang sudah kamu kumpulkan?
Berapa orang yang sudah menanyakan ke kamu, "kapan nikah?"
Mungkin hal ini terdengar sepele, namun bagi yang sering mendapati pertanyaan berikut, itu artinya kamu mulai masuk quarter-life crisis. Tekanan dari mana-mana, alhasil membuatmu terpaksa naik ke pelaminan. Namun sebenarnya, kamu tak perlu lho memenuhi tuntutan seperti ini.
1. Menikah di usia muda ternyata lebih berisiko terhadap perceraian!
Dilansir dari Time, Nick Wolfinger menemukan bahwa ternyata pasangan yang menikah di usia di bawah 28 tahun dan di atas 32 tahun memiliki tingkat perceraian yang tinggi. Sementara, mereka yang menikah di antara usia 28 hingga 32 memiliki tingkat perceraian terendah, menjadikan usia tersebut sebagai usia yang ideal untuk menikah. Belum ada penjelasan ilmiah mengapa bisa begitu. Namun diperkirakan karena usia 28-32 adalah usia yang matang, dewasa, mapan secara finansial dan mampu mengemban tanggung jawab.
2. Masa lajang bisa dimanfaatkan untuk merencanakan masa depanmu sematang mungkin
Menikah itu bukan sekedar mengikrarkan cinta sehidup semati. Ada banyak hal yang harus kamu persiapkan dahulu, karena saat sudah menikah, kamu tidak bisa menanggung hidupmu saja. Persiapan finansial, jasmani dan rohani pun wajib dilakukan sejak dini. Mumpung belum menikah, nabung dulu yuk sebanyak-banyaknya, gak ada salahnya kan?
3. Kamu punya banyak waktu untuk mengenal baik pasanganmu
Menikah itu komitmen yang besar, kamu tidak hanya menginventasikan banyak uang tapi juga waktu dan tenaga. Maka dari itu, ada baiknya buat kalian yang sudah punya pasangan, manfaatkan waktu pacaranmu sebaik-baiknya dengan mengenal lebih jauh pasanganmu. Semakin kamu dan pasanganmu mengenal satu sama lain, kalian akan jauh lebih kompak dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
4. "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri seberang"
Menikah memang salah satu ibadah, tapi begitu juga menimba ilmu. Mengenyam pendidikan selain menjadi modal untuk kamu, juga modal penting bagi rumah tangga dan anak-anakmu kelak. Beberapa artikel juga mengatakan bahwa pasangan yang sebelumnya sudah meraih gelar sarjana memiliki pernikahan yang lebih stabil secara finansial. Selain itu juga, rumah tangga mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk bertahan lama.
5. Menikah bukan langkah tepat untuk mencari jati diri
Banyak yang menganggap bahwa menikah dapat membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik, karena pasangan kita akan membimbing kita. Inilah kesalahan yang umum terjadi pada persepsi orang-orang terkait pernikahan. Menikah itu bukan ajang mencari jati diri. Kesalahan persepsi ini, menurut psikolog, justru dapat berimbas buruk bagi pernikahan dan bisa memicu perceraian! Mengapa? Karena dari pola pikir seperti itu, seseorang akan cenderung untuk berekspektasi lebih dari pasangannya, dan apabila ternyata si pasangan tidak dapat mewujudkan harapan tersebut, maka timbullah konflik.
6. Kamu bisa lebih fokus dalam berkarir
Untuk kamu yang ambisius dan workaholic, masa lajang merupakan waktu yang pas untuk mengejar career goals yang selama ini menjadi target kamu. Selagi kamu masih muda, mandiri dan terlepas dari tanggung jawab selain pekerjaanmu sendiri, kamu bisa lebih fokus meraih targetmu itu. Memiliki karir sesuai impianmu selain menjadi pengakuan terhadap kemampuan dirimu, juga menjadi modal penting untuk membuat calon mertua makin yakin sama kamu.
7. Kapan lagi kamu bisa quality time sama keluarga kamu?
Menikah akan menimbulkan perubahan prioritas dalam hidup kamu. Karena kamu membina rumah tanggamu sendiri dan kamu juga akan mempunyai keluarga baru yang membutuhkan perhatianmu secara penuh, kedudukan orangtua serta saudara-saudaramu di prioritasmu pun bergeser. Karena kamu masih ada waktu, kamu bisa memanfaatkannya sebaik-baiknya dengan keluargamu tersayang.
8. Kamu punya list destinasi liburan favorit? Pastikan semuanya sudah dikunjungi!
Mencoba snorkeling di Lombok atau mendaki gunung Semeru, lakukan saja semuanya selagi kamu bisa. Menikmati masa lajangmu dengan travelling bisa jadi salah satu proses pendewasaan supaya kamu lebih mandiri dan juga memberikan banyak pengalaman yang pastinya akan sangat seru ketika diceritakan ke anakmu nanti.
9. Karena young, free, and single cuma bisa dinikmati sekali seumur hidup.
Kalau kata anak-anak kekinian “you only live once”, alias YOLO. Tapi ada benernya juga sih, kamu gak mungkin bakal tumbuh lebih muda lagi. Masa-masa muda adalah masa ketika energimu tiada habisnya, pikiranmu penuh dengan rasa keingintahuan untuk mengeksplor hal-hal baru. Kamu saat ini diberi kenikmatan fisik yang prima, tampang muda menawan tanpa keriput, dan yang terpenting, kamu memegang andil sepenuhnya atas hidup kamu. So, seize the moment!
Pada akhirnya, hidup ini hanya kamu sendiri yang menjalani. Semua keputusan yang ada di depan matamu juga cuma kamu saja yang bisa menentukan. Begitu juga dengan urusan menikah. Mau menikah sekarang atau nanti, yang penting pastikan kamu menjalaninya sesuai keinginanmu.
Tidak ada komentar: