Sejarah Berulang, Wigan Kembali Kalahkan Manchester City di Piala FA

INSPIRASI TIME - Kejutan besar terjadi di putaran V Piala FA. Pimpinan klasemen Liga Primer Inggris, Manchester City yang seolah tidak ada lawan di musim ini, dikalahkan tim League One (dua tingkat di bawah Premier League), Wigan Athletic pada putaran V Piala FA yang berlangsung d DW Stadium, Selasa (20/2) dini hari tadi. 



Kejutan ini seakan melanggengkan 'tradisi' di Piala FA. Turnamen paling tua di dunia ini memang sarat kejutan di setiap musimnya. Bagaimana City bisa kalah?

1. Manchester City main 10 orang di babak kedua, Guardiola mengamuk


Pelatih Manchester City, Pep Guardiola sejatinya menjadikan Piala FA menjadi salah satu target yang ingin diraih di musim 2017/18. Itu terlihat dari komposisi pemain yang diturunkan saat menghadapi Wigan. Alih-alih memainkan tim pelapis, Guardiola malah memainkan tim yang hampir sama dengan tim yang main di Liga Champions dan menang 4-0 atas FC Basel pada tengah pekan lalu.

Kecuali kiper Ederson Moraes dan centre back Vincent Kompany, hampir semua pemain utama City main. Sergio Aguero, Leroy Sane, Ilkay Gundogan, John Stones, Bernardo Silva, Fernandinho main sebagai starter. Sementara Kevin De Bruyne bergantian dengan David Silva.

Namun, kartu merah yang diterima gelandang City, Fabian Delph di akhir babak pertama akibat tackling kepada Max Power, mengubah cerita. Di babak kedua, dengan bermain 10 orang, City tak bisa mengimbangi militansi Wigan. Dan di menit ke-79, gol Will Grigg membawa Wigan unggul dan menang 1-0 untuk lolos ke perempat final. 

Kartu merah untuk Delph itu sempat memicu perdebatan antara Guardiola dan Paul Cook, pelatih Wigan. Keduanya sempat berdebat hebat di lorong menuju ruang ganti pemain sebelum dilerai official tim. Pundit BBC, Jermaine Jemas menyebut keputusan kartu merah itu aneh. "Saya tidak berpikir tackle itu keras. Saya merasa dia memenangi bola. Itu bukan tackle dua kaki," ujar Jenas.

2. Mimpi Quaruple Winners City harus kandas sampai di sini


Terlepas apapun kontroversi di DW Stadium, satu piala incaran Manchester City di kompetisi musim 2017/18, kini sudah lepas. Piala FA kini sudah out dari bidikan City. Sebelumnya, City masih berpeluang meraih empat trofi. 

Selain trofi Liga Inggris yang seperti tinggal menunggu waktu karena mereka memimpin klasemen dengan keunggulan 16 poind ari peringkat dua Manchester United (tinggal 11 pertandingan), City juga berpeluang juara di League Cup. Akhir pekan ini, City akan menghadapi Arsenal di final, Minggu (25/2). 

Selain itu, City juga berpeluang lolos ke perempat final Liga Champions usai menang 4-0 atas FC Basel di leg pertama babak 16 besar (14/2). Hal terpenting bagi City sekarang adalah segera move on dari kegagalan di Piala FA.


3. Sejarah berulang, City juga pernah kalah dari Wigan di Final Piala FA 2013  


Kekalahan Manchester City dari Wigan di putaran V Piala FA pagi tadi seolah menegaskan bahwa dalam sepak bola, sejarah acapkali berulang. Ya, ini bukan kali pertama City kalah dari Wigan. Sebelumnya, City juga pernah dikalahkan Wigan. Tepatnya, di final Piala FA 2013. 

Kala itu, Wigan juga mengalahkan City lewat skor 1-0 di menit-menit akhir di final yang digelar di Stadion Wembley. Wigan yang kala itu dilatih Roberto Martinez (kini melatih Timnas Belgia)  bermain dengan semangat militan dan mengandalkan serangan balik. Cara itu yang kembali dipakai Paul Cook untuk menyingkirkan Manchester di putaran V Pila FA musim ini. Sejarah berulang. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.