[PUISI] Mendung untuk Hati yang Berkabung
Hujan segera turun
Langit mulai mengarak awan hitam menyembunyikan bias cahayanya.
Mengikuti suasana hati yang sedang dirundung pilu
Berkabung atas kepergian kekasih yang menemui takdir
Pasangan hidupku melepas genggamannya memilih ikut pada sang pencipta
Curahan hujan menemani hariku yang berduka
Ditinggal oleh belahan jiwa
Daratan berubah menjadi lautan air mata
Melepas kepergian orang yang pernah menitipkan cinta.
Kepada siapa aku harus pulang
Jika pondasi rumahku telah runtuh
terkubur dalam tanah bersama kepergianmu
Langit cerah pun tertutup kabut air mata
Tak terlihat lagi sorot bahagia
Kemana aku harus mencari harapan?
Untuk bertahan hidup pada masa depan
Tatapanku selalu mendung karena hatiku tak pernah berhenti berkabung
Tak mampu menutupi kesedihan yang tak terbendung.
Tidak ada komentar: